Kamis, 20 Agustus 2020

SAKRALNYA BULAN SURO BAGI MASYARAKAT JAWA

Di Era milenial seperti saat ini, Banyak yang tak mengira bahwa bulan SURO (penanggalan Jawa ) ini di di sakralkan oleh sebagian besar masyarakat Jawa khususnya praktisi spiritual kejawen ( penganut adat Jawa kuno )

Bahkan sebagian daerah di pulau Jawa ini khususnya Jawa tengah dan Jawa timur, mempercayai bahwa bulan suro ini bulan yang sakral. Sehingga banyak aturan aturan adat yang tidak tertulis namun di larang melanggarnya, bahkan tanpa di larang pun banyak yang takut melanggarnya. Tanpa alasan yang jelas hanya kebiasaan turun temurun itulah pesonanya. Mereka takut kena bala' atau celaka bila melanggarnya.


Hal hal yang di hindari di bulan suro oleh orang Jawa adalah menggelar pesta perkawinan , mendirikan rumah dan acara acara lain yang sifatnya hurahura, Di bulan suro ini masyarakat Jawa yang masih mempercayai adat kuno ini justru memperbanyak laku prihatin ( menahan hawa nafsu dan menjauhi sifat sombong ). Hari harinya banyak di isi dengan laku tirakat ( puasa ,dan bersemedi menghening banyak berdoa untuk mendapatkan keselamatan bahkan tak jarang untuk mencari guru kesaktian )


Sementara mereka yang memiliki benda benda bertuah azimat atau pusaka di bulan suro inilah mereka memandikan dengan harapan agar kekuatan atau kesaktian benda benda pusaka tersebut tidak pudar dan tambah sakti.


Jika mengulas bulan suro berdasarkan tradisi Jawa , banyak hal yang harus di jabarkan, namun keterbatasan halaman maka bab ini kita bagi menjadi beberapa sesi. karena masih banyak lagi bahan pembahasannya , seperti hitungan hari , pasaran ,dan pakem pakem ( aturan ) lainya bahkan yang menarik cari jodoh cari rezeki bahkan selamatan orang meninggal pun ada tradisinya. cukup sekian dulu sampai jumpa di pembahasan berikutnya .wassalam'